Bridge Jaringan Lokal Melalui Internet
Pada tutorial kali ini, kita akan membahas bagaimana cara melakukan
bridge pada 2 jaringan LAN yang terpisah lokasinya dan terhubung melalui
jaringan internet, dan menggunakan router mikrotik. Perhatikan topologi
jaringan dibawah ini.
![]() |
Desain Topologi Jaringan |
Dari gambar diatas, dapat kita perhatikan bahwa terdapat 2 buah
jaringan LAN yang masing-masing jaringan LAN tersebut memiliki Subnet IP yang
sama yaitu 192.168.200.0/24. Karena IP Subnet pada kedua jaringan LAN tersebut
sama, maka kita bisa melakukan bridge pada kedua jaringan tersebut
sehingga bisa saling terkoneksi. Tentu saja untuk melakukan bridge ini,
terlebih dahulu kita harus membentuk sebuah tunneling dianatara kedua
router pada masing-masing jaringan LAN. Pada tutorial sebelumnya, kita juga
sudah membahas bagaimana cara menggabungkan 2 buah LAN dengan menggunakan tunneling
ini, namun pada tutorial tersebut jaringan LAN yang digabung masing-masing
memiliki Subnet IP yang berbeda sehingga pada koneksi tunneling yang
dibuat juga dilakukan sedikit konfigurasi routing, silahkan and abaca pada link berikut ini.
Untuk lebih memudahkan dalam proses konfigurasi, berdasarkan topogi
jaringan diatas kita akan membuat sebuah topologi jaringan baru menggunakan
aplikasi GNS3, seperti tampak pada gambar dibawah ini.
![]() |
Topologi Jaringan dengan GNS3 |
Konfigurasi Router GW
Router GW (gateway) akan berperan layaknya ISP untuk router
BR1 dan BR2, dan pada router GW ini dijalankan service PPPoE Server untuk
router BR1 dan BR2. Silahkan anda membaca tutorial mengenai PPPoE Server pada
mikrotik ini pada link berikut.
Konfigurasi Router BR1
Konfigurasi pertama yang dilakukan pada router BR1 adalah membuat
koneksi PPPoE Client sehingga router BR1 bisa terkoneksi ke internet. Perintah
yang digunakan untuk membuat interface PPPoE Client ini adalah :
“interface pppoe-client add name="Nama
Koneksi" interface="Nama Interface
yang terhubung langsung dengan PPPoE Server" user="User
PPPoE Client" password="Password
PPPoE Client" use-peer-dns=yes add-default-route=yes disabled=no”
Apabila menggunakan winbox, untuk membuta PPPoE client dapat
dilakukan melalui menu Interface → Add → PPPoE Client.
![]() |
PPPoE Client melalui Winbox |
Jika PPPoE Client sudah berhasil terkoneksi, seharusnya pada router
BR1 akan mendapat IP Address baru pada interface PPPoE Client, beserta IP DNS
dan default route untuk terkoneksi ke internet dari router GW.
![]() |
IP Address Interface PPPoE Client |
Langkah selanjutnya adalah membuat sebuah interface Bridge
pada router BR1, dengan menambahkan perintah Admin-Mac yang merupakan informasi
mac address dari interface router mikrotik yang terkoneksi dengan komputer
klien yang akan di bridge, yaitu interface ether 2. Adapun
perintah yang digunakan untuk membuat interface bridge ini adalah :
interface bridge add name="Nama
Bridge" protocol-mode=rstp admin-mac="MAC Address Interface"
sedangkan perintah yang digunakan untuk melihat informasi MAC
Address dari sebuah interface Ethernet adalah sebagai berikut.
interface ethernet print
![]() |
Membuat Interface Bridge |
Jika menggunakan winbox, untuk membuat interface bridge ini dapat
dilakukan melalui menu Bridge → Add
![]() |
Membuat Interface Bridge memalui Winbox |
Setelah interface bridge terbentuk maka langkah selanjutnya
adalah memasukkan interface ether2 kedalam interface bridge nya
kemudian memberikan IP Address pada interface bridge tersebut. Perintah
yang digunakan untuk memasukkan sebuah interface ke dalam interface bridge adalah
sebagai berikut.
interface bridge port add bridge="Nama
Interface Bridge" interface="Nama Interface yang akan ditambah"
sedangkan perintah yang digunakan untuk memberikan IP Address pada
sebuah interface adalah sebagai berikut.
ip address add address="Alamat IP Address" netmask="Alamat
Subnet Mask" interface="Nama
Interface"
Sehingga hasil konfigurasi dari kedua perintah diatas dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
![]() |
IP Address Interface Bridge |
Jika menggunakan winbox, pengaturan port bridge ini dapat
dilakukan melalui menu Bridge → Port → Add
![]() |
Interface Port Bridge |
Langkah selanjutnya adalah membuat koneksi tunneling (VPN)
dari router BR1 ke router BR2. Salah satu dari kedua router ini harus menjadi
VPN Server dan salah satunya harus menjadi VPN Client. Perlu diketahui, bahwa
hendaknya yang menjadi VPN Server adalah router yang memiliki IP Public, dimana
dalam contoh tutorial kali ini kedua router yang ada masing-masing sudah
memiliki IP Public. Untuk VPN Server kita akan jalankan pada router BR1.
Langkah pertama adalah mengaktifkan L2TP Server pada router BR1 sebagai
protokol VPN nya, kita bisa saja menggunakan protokol yang yang lain. Perintah
yang digunakan adalah :
interface l2tp-server server set enabled=yes
mrru=1600
Jika menggunakan winbox, untuk untuk mengaktifkan L2TP server ini
dapat dilakukan melalui menu PPP → Interface → L2TP Server.
![]() |
Aktifkan L2TP Server |
Setelah L2TP Server diaktifkan, maka selanjutnya adalah membuat PPP
Profile dengan menggunakan perintah.
ppp profile add name="Nama Profile" use-encryption=yes
bridge="Nama Interface Bridge"
Pada perintah diatas, keterangan Bridge digunakan
supaya setiap koneksi tunneling yang terbentuk otomatis akan ditambahkan
kedalam interface bridge yang telah dibuat, dimana pada konfigurasi
sebelumnya kita sudah membuat interface bridge dengan nama Bridge01.
![]() |
Membuat Profile PPP |
Sedangkan jika menggunakan winbox, maka dapat dilakuka melalui menu
PPP → Profile → Add
![]() |
PPP Profile melalui Winbox |
Langkah berikutnya adalah membuat PPP Secret pada ruoter BR1,
secret ini nanti akan digunakan pada router BR2 untuk bisa terkoneksi secara
tunneling ke router BR1. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.
ppp secret add name="Nama Secret" password="Password" service=l2tp
profile="Nama Profile PPP"
![]() |
Membuat PPP Secret |
Adapun jika menggunakan winbox, caranya melalui menu PPP →
Secret → Add
![]() |
PPP Secret melalui Winbox |
Pada router BR1 juga menjalankan fungsi DHCP Server untuk
komputer-komputer kliennya. Sampai tahapan ini, konfigurasi pada router BR1
telah selesai dilakukan.
Konfigurasi Router BR2
Konfigurasi yang dilakukan pada router BR2, langkah-langkah dan
proses konfigurasinya sama dengan yang dilakukan sebelumnya pada router BR1,
mulai dari pemberian IP Address, pembuatan interface PPPoE Client, pembuatan
interface bridge, dan konfigurasi yang lainnya. Tempat perbedaannya
hanyalah pada konfigurasi L2TP nya, dimana router BR2 hanya dikonfigruasi
sebagai L2TP Client saja. Berikut ini hasil konfigurasi-konfigurasi yang
dilakukan pada router BR2.
Hasil konfigurasi PPPoE Client adalah tampak seperti pada gambar
dibawah ini.
![]() |
PPPoE Client router BR2 |
Hasil konfigurasi interface bridge router BR2 dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
![]() |
Interface Bridge Router BR2 |
Hasil konfigurasi PPP Profile dan L2TP Client pada router BR2 dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
![]() |
L2TP Client Router BR2 |
Adapun hasil konfigurasi IP Address pada interface bridge router
BR2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
![]() |
IP Address Interface Bridge Router BR2 |
Router BR2 juga menjalankan fungsi DHCP Server untuk memberikan
alokasi IP Address pada komputer-komputer klien yang terhubung dengannya. Perlu
diketahui, bahwa pengaturan alokasi IP Address komputer klien pada rotuer BR1
maupun router BR2 hendaklah diatur supaya tidak terjadi IP Address yang sama. Seperti
tampak pada gambar diatas komputer-komputer klien pada router BR1 mendapatkan
alokasi IP Address dari 192.168.200.10 – 192.168.200.20, dan adapun pada router
BR2 komputer-komputer klien nya mendapatkan alokasi IP Address mulai dari
192.168.200.21 – 192.168.200.30.
Pengujian
Setelah konfigurasi pada kedua router selesai dilakukan, seharusnya
masing-masing komputer klien pada router BR1 dan router BR2 sudah bisa saling
berkomunikasi satu dan lainnya, dan pastikan komputer-komputer klien tersebut
sudah bisa terkoneksi ke internet. Dan pada kedua router tersebut akan
terbentuk interface-interface baru yang bisa anda lihat menggunakan perintah interface print.
Seperti tampak pada gambar dibawah ini, dimana komputer PC1 yang ada pada
router BR1 memiliki IP Address 192.168.200.20 dan komputer PC2 yang ada pada
router.
![]() |
Hasil Konfigurasi |
![]() |
Hasil tes koneksi PING |
Tutorialnya cukup sampai disini, terima kasih sudah berkunjung dan
semoga bermanfaat. Jika inign mendapatkan update tutorial terbaru silahkan
berlangganan dengan memasukkan alamat email Anda pada kolom subscription.
Post a Comment for "Bridge Jaringan Lokal Melalui Internet"