Multiple Static IP Address dan Troubleshooting Autoconfiguration IP Address
Pengaturan alamat IP Address pada sebuah
interface network bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara dinamis dan
statis. Apabila pengaturan IP menggunakan dinamis, maka interface tersebut akan
mendapatkan IP Address secara otomatis dari DHCP Server yang ada. Adapun jika
pengaturan secara statis maka alamat IP Address harus dikonfigurasi secara
manual pada interface network tersebut. Dengan pengaturan secara dinamis
ataupun secara statis masing-masing memiliki kelebihan tersendiri.
Misalkan pada sebuah laptop atau komputer yang pengaturan IP Address nya
dilakukan secara dinamis maka laptop atau komputer tersebut bisa bebas konek ke
network mana saja selama laptop tersebut berhasil mendapatkan IP Address dari
DHCP Server. Adapun jika pengaturan IP Address nya di setting secara statis,
maka setiap kali komputer atau laptop tersebut akan terkoneksi dengan sebuah
network maka kita harus menyesuaikan alamat IP Address yang akan digunakan oleh
komputer sehingga bisa terkoneksi.
Namun untuk alasan keamanan, seorang
administrator jaringan biasanya memilik pengaturan IP Address secara statis walaupun
proses pengerjaannya sedikit lebih memelahkan. Hal ini supaya komputer tersebut
tidak bisa sembarangan terkoneksi dengan network-network yang tidak diijinkan
dan hanya bisa terkoneksi dengan sebuah network tertentu. Namun, dengan
pengaturan IP Address secara statis kita bisa memberikan lebih dari 1 alamat IP
Address pada sebuah interface network yang dimiliki oleh komputer ataupun
laptop, dan berbeda halnya dengan pengaturan IP Address dengan cara dinamis
yang hanya akan mendapatkan 1 alamat IP Address saja.
Jadi, jika sebuah komputer harus terkoneksi
dengan beberapa jaringan LAN yang memiliki alamat IP Address yang berbeda-beda
kita bisa mengatur alamat IP Address pada komputer tersebut untuk bisa
terkoneksi ke semua jaringan LAN tersebut dengan hanya 1 kali melakukan
konfigurasi IP Address nya. Perhatikan contoh ilustrasi pada gambar dibawah
ini.
![]() |
Topologi Jaringan |
Dari gambar diatas, terlihat pada laptop
tersebut akan terkoneksi dengan LAN A yang memiliki alamat IP Address
192.168.100.0/24 dan juga akan terkoneksi dengan LAN B yang memiliki alamat IP
Address 192.168.200.0/24. Langkah konfigurasi IP Address yang harus dilakukan
pada laptop tersebut adalah seperti memberikan IP Address statis biasa dari Control
Panel → Network and Internet → Network Connection, klik kanan pada
interface network yang akan diberikan IP Address nya dan pilih properties.
![]() |
Pengaturan IP Address |
Selanjutnya pilih Internet Protocol
Version 4 (TCP/IP V4) dan klik Properties. Setelah itu,
pilih Use the following IP Address dan Use the following
DNS Server Address, maka pertama tama masukkan IP Address statis
yang sesuai dengan alamat IP Address pada LAN A.
![]() |
Pengisian IP Address Static |
Setelah memasukkan alamat IP Address untuk LAN
A, maka selanjutnya klik menu Advance sehingga tampilannya akan terlihat
seperti pada gambar dibawah ini.
![]() |
Pengisian IP Address Static LAN B |
Pada tab menu IP Settings, klik tombol Add
pada bagian IP Address dan masukkan alamat IP Address untuk LAN B beserta
alamat subnet masknya, kemudian klik tombol Add.
![]() |
Pengisian IP Address LAN B |
Kemudian pada bagian Default Gateway, klik
tombol Add dan masukkan alamat Gateway yang digunakan pada LAN B serta
berikan centang pada bagian Automatic Metric, klik Add.
![]() |
Penambahan Alamat Gateway |
Langkah selanjutnya melakukan pengaturan alamat
DNS Server, klik tab menu DNS, dan klik tombol Add
![]() |
Penambahan alamat DNS Server |
Setelah itu, klik tombol OK untuk mengakhiri proses
konfigurasi IP Address. Saat ini, interface network pada laptop tersebut
memiliki 2 alamat IP Address statis yang bisa digunakan untuk terkoneksi dengan
LAN A dan LAN B.
![]() |
Hasil Konfigurasi IP Address pada Laptop |
Kita bisa menambahkan kembali IP Address lain pada laptop
tersebut jika memang ternyata harus terkoneksi dengan jaringan LAN lainnya,
caranya sama seperti langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya.
Troubleshooting Auto Configuration IPv4
Terkadang walaupun sudah dilakukan konfigurasi IP Address
sebuah interface network pada sebuah komputer, komputer tersebut tetap tidak
bisa terkoneksi dengan sebuah jaringan LAN, dan jika diperhatikan pada IP
Address yang telah dikonfigurasi kita bisa melihat terdapat sebuah IP Address
dengan keterangan Autoconfiguration IPv4 seperti tampak pada
gambar dibawah ini.
![]() |
Alamat IPv4 otomatis pada interface |
Perhatikan gambar diatas, terdapat sebuah IP dengan alamat
169.254.229.43 dengan subnet mask 255.255.0.0 dan kita sudah pastikan kita
tidak pernah melakukan konfigurasi alamat IP Address ini, DHCP Clien nya juga
kita tidak aktifkan pada komputer tersebut (perhatikan keterangan DHCP
enable : No). Adapun langkah-langkah untuk mengatasi hal ini adalah sebagai
berikut.
Pertama buka command prompt dan jalankan dengan
administrator (klik kanan dan pilih Run as Administrator), setelah
itu pada command prompt ketikkan perintah “netsh interface ipv4 shot inter”
![]() |
Melihat detail interace network pada komputer |
Dengan perintah diatas, maka akan ditampilkan detail dari
interface network yang ada pada komputer kita. Adapun yang perlu diperhatikan
pada perintah diatas adalah nomer Idx pada interface yang yang mendapatkan
auto configuration IPv4-nya dalam contoh kasus ini adalah interface Local
Area Connection yang memiliki nilai Idx 11. Langkah selanjutnya
adalah ketikkan perintah berikut ini “netsh interface ipv4 set interface
11 dadtransmit=0 store=persistent”.
![]() |
pengaturan interface network |
Angka 11 pada perintah set interface 11 merupakan
nilai Idx dari interface local area connection-ya. Sekarang tinggal
restart komputernya dan coba kembali koneksi jaringannya.
Nah, itulah tutorial yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini, terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Multiple Static IP Address dan Troubleshooting Autoconfiguration IP Address"