Membuat Kabel Jaringan Twisted Pair
Dalam membangun sebuah jaringan komputer (LAN) untuk keperluan
sekolah, kantor dan semisalnya, bisa dibilang tidak akan bisa terlepas dari
kebutuhan terhadap kabel jaringan, khususnya kabel Twisted Pair.
Walaupun saat ini sudah ada teknologi WiFi yang banyak menggantikan fungsi dari
kabel jaringan tersebut. Oleh karena itu, kita harus memahami cara pebuatan
kabel jaringan ini, standarisasi pembuatan, serta apa saja bahan dan alat yang
diperlukan untuk pembuatan kabel jaringannya. Pada tulisan kali ini kita akan
mengupas tuntas seluk beluk kabel Twisted Pair ini, dari cara membuat,
standarisasi, trouble shooting dan yang lainnya.
1. Alat dan Bahan
a.
Kabel Twisted Pair
Untuk mebuat
kabel jaringan twisted pair, tentunya bahan yang dibuthkan adalah kabel twisted
pair itu sendiri. Kabel twisted pair ini ada 2 jenis, yaitu Shield
Twisted Pair (STP) Unshielded Twisted Pair (UTP).
Seperti tampak
pada gambar diatas, untuk kabel STP memiliki pelindung (shield) berupa foil,
adapun kabel UTP tidak memiliki pelindung kabel. Masing-masing STP maupun
UTP terdiri dari 4 pasang kabel yang di pilin (twisted). Keempat pasang
kabel tersebut memiliki warna yang berbeda-beda yaitu warna Putih Oranye, Oranye,
Putih Hijau, Hijau, Putih Biru, Biru, Putih Coklat, dan Coklat. Saat ini kabel
yang sering digunakan untuk membangun jaringan LAN adalah kabel UTP.
Kabel UTP
memiliki pengelompokan-pengelompokan yang biasa dikenal dengan istilah Category,
dan sering disebut dengan kata CAT. Semakin tinggi kategori kabel nya makan
semakin bagus kabel tersebut. Kategori kabel UTP diantaranya adalah CAT3, CAT5,
CAT5E dan CAT6. Adapun kategori yang banyak digunakan adalah CAT5E dan CAT6. Untuk
CAT 5E memiliki kapasitas bandwidth 100 Mbps, adapaun CAT6 memiliki
kapasitas bandwidth 1000 Mbps. Perlu diketahui bahwa panjang maksimal dari
kabel UTP ini adalah 100 meter,jika ternyata diperlukan koneksi kabel yang
lebih dari 100 meter, mata perlu dibuatkan repeater disetiap 100 meter
dari kabel UTP ini.
b. Konektor RJ45
Konektor RJ45
ini akan dipasangkan pada setiap ujung kabel UTP. Konektor RJ45 ini memiliki 8
buah pin tembaga, yang mana dari ke delapan serat kabel UTP tersebut harus
terhubung kepada masing-masing dari 8 pin tembaga pada konektor RJ45 ini. Konekttor
RJ45 yang masih belum terpakai bentuk dari pin tembaganya masih menonjol
keluar, sedangkan jika sudah terpakai maka pin-pin tembaga tersebut akan masuk
dan menekan setiap ujung kabel UTP nya. Konektor RJ45 ini bersifat sekali
pakai, artinya jika pin-pin tembaganya ada yang rusak maka harus diganti dengan
konektor RJ45 yang baru.
c. Tang Krimping
Tang krimping digunakan
untuk menghubungkan antara kabel UTP dengan konektor RJ45. Tang krimping ini
terdiri dari 2 buah bagian, yang pertama bagian head, bagian ini yang digunakan
untuk meng-krimping konektor RJ45 dengan kabel UTP. Adapun bagian body digunakan
untuk mengupas pembungkus kabel UTP serta bisa digunakan untuk memotong kabel
UTP tersebut.
d.
Tester
Tester ini
digunakan untuk menguji koneksi kabel yang telah dibuat, dengan tester ini
dapat diketahui apakah semua kabel telah terhubung dengan baik pada pin tembaga
konektor RJ45 nya. Caranya ialah dengan memasukkan ujung kedua kabel jaringan
yang telah dibuat pada port RJ45 yang telah disediakan pada tester, kemudian
perhatikan lampu-lampu indikator pada tester ini. Lampu indikator pada tester
berjumlah 8 buah lampu (ditandai dengan angka 1 sampai 8) , jika semua lampu menyala
sesuai dengan standarisasi urutan kabel yang dibuat maka bisa dipastikan
kabel tersebut bisa digunakan. Tapi jika urutan nyala lampu pada testernya
tidak sesuai atau bahkan ada yang tidak hidup maka bisa dipastikan kabel
tersebut belum bisa dipakai dan harus diperbaiki (diganti konektor RJ45 nya).
e.
Standarisasi Pembuatan
Kabel
Dalam pembuatan
kabel jaringan dengan kabel UTP ini ada standarisasi pembuatan yang harus
diikuti. Ada 2 standarisasi yang bisa digunakan, yaitu 568A dan 568B.
Dari gambar
diatas dapat diketahui bahwa perbedaan dari standar 568A dan 568B adalah pada
urutan warna dari kabel UTP nya. Untuk lebih detailnya perhatikan tabel dibawah
ini.
Pin
RJ45
|
T568A
|
T568B
|
1
|
Putih Hijau
|
Putih Oranye
|
2
|
Hijau
|
Oranye
|
3
|
Putih Oranye
|
Putih Hijau
|
4
|
Biru
|
Biru
|
5
|
Putih Biru
|
Putih Biru
|
6
|
Orange
|
Hijau
|
7
|
Putih Coklat
|
Putih Coklat
|
8
|
Coklat
|
Coklat
|
Perlu diperhatikan untuk penomoran Pin pada
konektor RJ45 nya, supaya tidak terbalik antara penomoran pin nomor 1 dengan
pin nomor 8 perhatikan gambar dibawah ini untuk standar T568B (Untuk standar
T568A penomoran posisi Pin nya sama).
Setelah mengetahui
standarisasi pembuatan kabel ini, selanjutnya yang perlu diketahui adalah jenis
kabel jaringan yang akan dibuat, kabel straight atau
kabel crossover. Biasanya untuk menghubungkan perangkat
yang berbeda jenis, misalkan dari laptop ke Hub, Hub ke Router maka kabel yang
digunakan adalah kabel straight. Adapun jika akan menghubungkan
perangkat yang sama misalkan dari laptop ke laptop, atau dari Hub ke Hub maka
kabel yang digunakan adalah kabel crossover. Untuk kabel straight maka
kedua ujung kabel jaringan yang akan dibuat harus sama urutan warna kabel nya (bisa
menggunakan T568A atau T568B). Sedangkan untuk kabel crossover maka
ujung kabel aringannya harus berlainan urutan kabelnya, ujung yang satu
menggunakan standar T568A dan ujung kabel yang lainnya menggunakan standar
T568B.
2. Proses Pembuatan Kabel
Untuk memulai
pembuatan kabel jaringan dengan kabel UTP ini, tentukanlah terlebih dahulu
jenis kabel yang akan dibuat, kemudian potonglah kabel UTP sepanjang yang
dibutuhkan, namun ingat panjang makismal untuk kabel UTP ini adalah 100 meter. Kupas
pembungkus kabel UTP kira-kira 2-3 cm pada kedua bagian ujung kabel menggunakan
tang krimping atau bisa menggunakan cutter, kemudian rapikan kabel
tersebut dan potong kabelnya namun sisakan sepanjang 1-2 cm seperti gambar
dibawah ini.
Setelah kabel
dipotong yang rapi, selanjutnya masukkan kabel tersebut ke konektor RJ45 nya. Pastikan
ujung-ujung kabel semuanya menyentuh/terlihat pada pin-pin konektor RJ45, serta
usakahan supaya kulit kabel UTP nya juga ikut masuk ke konektor RJ45 supaya
bagus dan rapi hasil nya.
Setelah kabel
masuk ke konektor RJ45 nya, saat melakukan krimping menggunakan tang pastikan
pin-pin dari konektor RJ45 tertekan secara merata pada bagian penekan pin yang
ada pada tang krimping, seperti gambar dibawah ini.
Setelah semua
konektor RJ45 selesai terpasang, gunakan tester untuk menguji kabel jaringan
yang telah dibuat sebelum digunakan.
3. Trouble Shooting
Terkadang ada
beberapa masalah yang dijumpai pada kabel jaringan, seperti kabel yang
terputus, indikator network pada komputer terputus dan konek terus menerus dan
masalah-masalah lain. Untuk hal-hal semacam ini, peranan tester sangat
dibutuhkan, dengan tester ini kita bisa mengetahui apakah kabel jaringan nya
ada yang terputus atau tidak, kemudian cobalah untuk mengganti konektor RT45
pada kedua ujung kabelnya.
Adapun jika
setelah diperiksa ternyata kabelnya terputus, maka hal yang bisa dilakukan
adalah menyambung kabel tersebut manual satu-persatu atau menggunakan sambungan
kabel UTP yang banyak dijual, dan harganya kisaran 10-15 ribu.
Cara menggunakan
sambungan kabel ini adalah potong terlebih dahulu kabel UTP yang terputus tersebut,
dan pada bagian ujung kabel yang dipotong pasangkan masing-masing konektor RJ45
dan sambungkan pada ujung-ujung sambungan kabelnya.
Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung.
Post a Comment for "Membuat Kabel Jaringan Twisted Pair"